2010/12/11

EVALUASI

Beberapa Pengertian Evaluasi

 Menurut UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
 Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
 Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
 Evaluasi adalah suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Pengertian Evaluasi pembelajaran
 Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu
 Apakah tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut tercapai?
Hal mendasar tentang evaluasi
 Berfungsi untuk menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
 Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.
 Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, sehingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
 Evaluasi akan lebih akurat apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable.
Prinsip Umum Evaluasi
 Kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis.
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya :
 Dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang
harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi,
 Menjadi bagian integral dari proses pembelajaran,
 Agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan
berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif
 Diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip keterpadkecakapan uan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip
diskriminalitas.
 Kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis.
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya :
 Dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang
harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi,
 Menjadi bagian integral dari proses pembelajaran,
 Agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan
berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif
 Diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip keterpadkecakapan uan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip
diskriminalitas.

Tujuan Evaluasi Pembelajaran
 Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk :
 Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan,
 Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial
teaching,
 Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
 Depdiknas (2003 : 6) mengemukakan tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk :
 melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar,
 memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru,
 memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar-mengajar,
 mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi
oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya,
 menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
Fungsi Evaluasi Pembelajaran
 secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan
 secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya
 secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing
 untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang
 untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya
 untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan,
jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas
 secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
Jenis Berdasarkan Tujuan
 Evaluasi diagnostik
evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
 Evaluasi selektif
Evaluasi yang digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
 Evaluasi penempatan
Evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
 Evaluasi formatif
Evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
 Evaluasi sumatif
Evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan belajar siswa.
Jenis Berdasarkan Sasaran
 Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
 Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
 Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
 Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
 Evaluasi outcome atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis berdasarkan Lingkup kegiatan
 Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
 Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
 Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan
siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis berdasarkan Objek Evaluasi
 Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
 Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
 Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Jenis Berdasarkan Subjek Evaluasi
 Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah
sebagai evaluator, misalnya guru.
 Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Ruang Lingkup
1. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran. Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran. Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik. Dengan demikian, kompetensi rumpun pelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfeksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik
setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.
3. Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi yang harus dicapai melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Penilaian ketercapaian kompetensi lintas kurikulum ini dilakukan terhadap hasil belajar dari setiap rumpun pelajaran dalam kurikulum.
4. Penilaian Kompetensi Tamatan. Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu.
5. Penilaian terhadap Pencapaian Keterampilan Hidup. Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar juga memberikan efek positif (nurturan effects) dalam bentuk kecakapan hidup (life skills). Kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar ini, juga perlu dinilai sejauhmana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan berkembang dalam kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Jenis kecakapan yang perlu dinilai
a. Keterampilan diri (keterampilan personal) : penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME, motivasi berprestasi, komitmen, percaya diri, dan mandiri.
b. Keterampilan berpikir rasional : berpikir kritis dan logis, berpikir sistematis, terampil menyusun rencana dan memecahkan masalah secara sistematis.
c. Keterampilan sosial : keterampilan berkomunikasi lisan dan tertulis; keterampilan bekerjasama, kolaborasi, lobi; keterampilan berpartisipasi; keterampilan mengelola konflik; keterampilan mempengaruhi orang lain.
d. Keterampilan akademik : keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiah; keterampilan membuat karya tulis ilmiah; keterampilan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecahkan masalah, baik berupa proses maupun produk.
e. Keterampilan vokasional : keterampilan menemukan algoritma, model, prosedur untuk mengerjakan suatu tugas; keterampilan melaksanakan prosedur; keterampilan mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari.
Langkah-langkah pokok
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Pengolahan hasil
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
 Perencanaan dan perumusan kriteria
 Pengumpulan data
 Persifikasi data
 Pengolahan data
 Penafsiran data
 Langkah Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik
 Laporan hasil penelitian
Prinsip dasar Penilaian
 Valid
Penililalian Berbasis Kelas (PBK) harus mengukur obyek yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis alat ukur yang tepat atau sahih (valid). Ada kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka data yang masuk salah sehingga kesimpulan yang ditarik juga besar kemungkinan menjadi salah.
 Adil dan Objektif
PBK harus mempertimbangkan rasa keadilan dan obyektivitas siswa, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang budaya, dan berbagai hal yang memberikan kontribusi pada pembelajaran. Sebab ketidakadilan dalam penilaian, dapat menyebabkan menurunnya motivasi belajar siswa, karena merasa dianaktirikan.
 Terbuka
PBK hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan (stakeholders) baik langsung maupun tidak langsung, sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
 Bermakna
PBK diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu, PBK hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi siswa yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat dan tingkat penguasaan siswa dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
 Menyeluruh
PBK harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar siswa yang dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak.
 Berkesinambungan
PBK harus dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan siswa, sehingga kegiatan dan unjuk kerja siswa dapat dipantau melalui penilaian.
Penjelasan langkah-langkah Operasional
A) Langkah Perencanaan dan Perumusan Kriteria
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin. (http://jackbana.blogspot.com/ diakses pada tanggal 21 desember 2009).
Dalam langkah perencanaan dan perumusan kriteria hal-hal yang dilakukan mencakup:
 Perumusan tujuan evaluasi
 Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
 Menetapkan metode dan bentuk tes
 Merencanakan waktu evaluasi
 Melakukan uji coba tes untuk mengukur validitas dan reabilitasnya sebelum digunakan. (M. Chabib Thoha,1996:1819).
B) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang keadaan obyek dengan menggunakan alat yang telah diuji cobakan. Untuk mengumpulkan data dapat menggunakan metode tes tulis, tes lisan, dan tes tindakan yang akan dibicarakan tersendiri.
Langkah-langkah pengumpulan data:
 Menentukan semua data yang dibutuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita hadapi dengan baik, penentuan data yang harus dikumpulkan untuk keperluan tugas evaluasi ini berhubungan erat dengan rumusan tentang tugas kita dalam suatu usaha pendidikan. Rumusan tentang tugas kita sebagai seorang pengajar dalam suatu usaha pendidikan menghasilkan suatu ketentuan-ketentuan tentang tujuan yang harus kita capai dengan materi yang kita ajarkan. Adapun rumusan tentang tujuan yang harus kita capai untuk menentukan aspek-aspek manakah dari seluruh pertumbuhan seorang anak, maupun sekelompok siswa terutama harus kita perhatikan dan manakah serta sampai ke tarap manakah pertumbuhan aspek-aspek ini kita arahkan.
 Menentukan cara-cara yang harus kita tempuh untuk memperoleh setiap jenis data yang kita butuhkan. Adapun dalam pemilihan cara yang akan kita tempuh untuk memperoleh suatu data biasanya ditentukan oleh teori atau pandangan yang kita atur secara standar atau tidak.
 Pemilihan alat yang akan kita pergunakan dalam pengumpulan data. Biasanya pengetahuan mengenai alat-alat yang telah tersedia akan merupakan suatu pegangan yang sangat berguna dalam pengumpulan data.
C) Persifikasi Data
 Penelitian data atau verifikasi data maksudnya ialah untuk memisahkan data yang “baik” yang akan dapat memperjelas gambaran yang akan kita peroleh mengenai individu atau sekelompok individu yang sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang hanya akan merusak atau mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apabila turut kita olah juga.
 Pada langkah ini data yang terutama membutuhkan verifikasi ialah data yang kita terima dari pihak lain mengenai orang yang sedang dievaluasi jadi bukan data yang kita peroleh sebagai hasil observasi kita sendiri tehadap orang sedang dievaluasi tadi. Pernyataan ini tentu saja tidak berarti bahwa setiap data yang kita kumpulkan sendiri dapat dianggap sebagai data yang sudah pasti terjamin “kebaikannya”. Tentu saja kemungkinan selalu ada bahwa data yang kita peroleh sebagai hasil dari pemeriksaan langsung terhadap orang yang dievaluasi yang kita sebut data yang berasal dari sumber pertama mengandung pula keasalahan-kesalahan. Banyaknya faktor yang dapat menyebabkan masuknya data yang mengandung kesalahan-kesalahan ini.
D) Pengolahan Data
 Pengolahan data dilakukan untuk menjadikan data lebih bermakna, sehingga dengan data itu orang dapat memperoleh beberapa gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan peserta didik.
 Jadi hal ini berarti bahwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya tidak dapat menceritakan suatu apa pun kepada kita. Makna yang sebenar-benarnya baru akan kita peroleh keterangan-keterangan yang datang dari berbagai pihak kita adakan pengolahan dalam pengolahan dalam arti kata kita gabungkan, kita satu-satukan yang akan kita anyam seolah-olah kita kombinasikan barulah akan kita peroleh gambaran data tersebut yang akan kita ketahui maknanya.
 Fungsi pengolahan data yang telah disajikan hingga sekarang ini, jelaslah fungsi pengolahan data dalam proses evaluasi yang perlu disadari benar-benar pada taraf pembicaraan sekarang ini ialah bahwa untuk memperoleh gambaran yang selengkap-lengkapnya tentang diri orang yang sedang dievaluasikan, langkah pengolahan data ini merupakan keharusan.
E) Penafsiran Data
 Langkah ini merupakan verbalisasi atau pemberian makna dari data yang telah diolah, sehingga tidak akan terjadi penafsiran yang overstatement maupun penafsiran understatement.
 Memisahkan langkah penafsiran dari langkah pengolahan sebenarnya merupakan suatu pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam praktek kedua langkah ini tidak dipisah-pisahkan kalau kita melakukan suatu pengolahan terhadap sekumpulan data, dengan sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna data yang kita hadapi. Sering terasa pada kita bahwa sesuatu telah terumuskan dengan jelas dalam pikiran kita tetapi kita tidak berhasil juga menemukan kata-kata yang dapat untuk isi pikiran tadi. Dalam situasi-situasi tertentu sering kita dapat lari ke suatu bahasa asing yang telah berhasil menciptakan lambang atau kata, terutama itu untuk isi pikiran semacam itu tetapi dalam situasi yang lain lagi berbahasa maupun kita hendak melarikan diri tetapi tidak dapat kita temukan kata-kata yang tepat. Dalam situasi yang terakhir ini kita mendapatkan diri kita dalam suatu keadaan oleh pikiran yang tertekan. Kalau hal yang tak terkatakan tadi sering muncul dalam pikiran kita, kita pun akan berusaha sekeras-kerasnya untuk menemukankata yang tepat dan lahirlah sebagai hasil usaha semacam itu “kata-kata baru” istillah-istillah baru.
F) Langkah Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik
 Hasil pengukuran memiki fungsi utama untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik. Hasil pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa membantu, memperjelas tujuan intruksional, menentukan kebutuhan pesertra didik, dan menentukan keberhasilan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.
Hal–hal yang prlu diperhatikan:
 Memperjelas tujuan intruksional
 Penilaian awal yang menentukan kebutuhan peserta didik
 Memonitor kemajuan peserta didik
G) Laporan hasil penelitian
 Pada akhir penggal waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang persekolahan diperlukan suatu laporan kemajuan peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan sekolah. Laporan ini akan memberikan bukti sejauh mana tujuan pendidikan yang diharapkan oleh anggota masyarakat khususnya orang tua peserta didik dapat tercapai.
a. Laporan kemajuan umum
Informasi tersebut terbuka untuk siapa saja yang berminat dengan sasaran utamanya adalah orang tua, anak didik dan masyarakat di sekitar sekolah.
b. Laporan kemajuan khusus
Disampaikan hanya pada orang tua dan peserta didik, karena laporan ini banyak menyangkut masalah pribadi yang tabu untuk diketahui oleh orang lain.

Sumber file powerpoint bapak Murjani

 

© 2013 Blog Pendidik Barsel. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top